March 20, 2009

Spongebob's Way

Banyak orang mengatakan zaman sekarang zaman edan. Kejahatan dimana-mana. Korupsi dianggap wajar. Mencuri dianggap lumrah. Semua serba diputarbalikkan. Karenanya, banyak orang yang saling curiga, saling dengki terhadap kesuksesan yang lain, saling sikut demi keberhasilan individu. Ujung-ujungnya sikap apatis yang timbul.

Bosan dengan keadaan yang seperti ini ? Pasti bosan. Saya juga bosan. Pasti kita terus bertanya “hal apa yang bisa mengakhiri semua ini.”

Mungkin pertanyaan itu bisa dijawab dengan menonton Spongebob Squarepants. Karakter yang satu ini sangat digemari di negeri asalnya. Bahkan di berbagai penjuru dunia.

Spongebob ? Satu pertanyaan yang timbul dari benak kita adalah kenapa banyak orang yang menyenangi karakter yang satu ini. Padahal tokoh ini adalah tokoh yang aneh, konyol, dan apabila digabung dengan temannya, Patrick, keduanya akan menjadi bodoh yang absolut.

Spongebob memiliki aura kekanak-kanakan yang tinggi. Mungkin karena acara ini awalnya ditujukan kepada anak-anak. Lantas, kenapa banyak orang dewasa di Amerika gemar menonton acara ini ?

Satu hal yang pasti, kita telah melewatkan bagian terpenting dari karakter Spongbob tersebut. Coba lihat kedisiplinannya. Spongebob tak pernah sekalipun sudi untuk terlambat masuk kerja. Sedikit saja terlambat, dia akan sangat menyesal, bahkan menangis tersedu-sedu. Meskipun dia harus dibangunkan oleh jam wekernya yang sangat besar. Coba lihat lagi kesetiakawannya. Dia punya sahabat karib, Patrick, yang notabene adalah seorang yang sangat “aneh”.Bahkan dalam sebuah buku,( buku bahasa Inggris kelas 3 untuk anak Stosa, hehe) Patrick dideskripsikan sebagai “the dumbest creature under the sea”. Walaupun sahabatnya ini dungu, dia tetap menghormatinya sebagai seorang teman. Dia tidak pernah mendiskreditkannya ataupun menghinanya. Selalu menemaninya dalam susah dan senang.

Coba lihat kepolosannya. Bahkan akibat dari kepolosannya, dia sering dibodoh-bodohi oleh Squidward, tetangganya dan Mr. Krab, bosnya. Hal yang paling parah pada saat Spongebob ditipu oleh Squidward tentang pie yang berisi bom. Coba lihat ketulusannya. Sekalipun dia tidak pernah meminta pamrih dari siapapun yang pernah ditolongnya. Bahkan di tempat kerjanya, dia sering memberi gajinya kepada bosnya. Coba lihat loyalitasnya. Dia sangat setia pada Krusty Krab, tempatnya bekerja. Walaupun sering mendapat ancaman dari Plankton, dia dengan sigap selalu melindungi tempat kerjanya tersebut.

Hal-hal tersebut di atas lah yang mungkin menjadi alasan banyak orang menggemari karakter yang satu ini. Hal-hal yang mungkin sering kita lewatkan pada saat menonton acara ini. Mungkin banyak orang sudah bosan dengan realita yang sekarang terjadi, dan lantas mulai mencari pelarian. Dan tampaknya jalan pikiran Spongebob ini layak untuk ditiru.

Jadi, tampaknya sekarang kita bisa menghentikan pertanyaan “Hah, nonton Spongebob ??? Gak salah tu?” Maksudnya disini bukan untuk mengajak kalian semua nonton Spongebob beramai-ramai menonton Spongebob (promosi mahal, euy), tapi mengajak kita semua untuk berpikir seperti Spongebob.

1 comment: